MAKALAH EKOLOGI TUMBUHAN
TENTANG:
“SIKLUS
BIOGEOKIMIA ”
DOSEN
PEMBIMBING: Dr.H.Elfis.M.Si
DISUSUN OLEH : KELOMPOK
ADE
NURSYAMSI
IGA MAWARNI
LUSIANI
NOVITA RINJANI PUTRI
PELI
APRILA SARI
PUTRI
GUSDIANTY SANDRA
RISA FEBRIANI GUSTIANTI
KELAS:6B
JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
T.A 2014
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ............................................................................... i
Daftar isi ......................................................................................... ii
Hal
Bab I
Pendahuluan........................................................................... 1
1.1 Latar Belakang.................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................. 4
1.3 Tujuan............................................................................... 4
Bab II
Pembahasan........................................................................... 5
2.1 Pengertian Siklus Biogeokimia............................................ 5
2.2 Siklus-siklus Biogeokimia pada
Ekosistem Mangrove........... 5
a. Siklus Air............................................................................ 6
b. Siklus Sulfur....................................................................... 7
c. Siklus Belerang.................................................................... 7
d. Siklus Nitrogen................................................................... 8
e. Siklus Karbon dan Oksigen.................................................. 10
Bab
III PENUTUP............................................................................ 12
3.1 Kesimpulan........................................................................ 12
3.2 Saran................................................................................. 12
Daftar
Pustaka................................................................................ 13
KATA PENGANTAR
Segala
puji bagi Allah SWT, Robbil alamin, puji dan syukur bagi-Nya yang telah
melengkapi dan mencukupkan nikmatNya dan solawat semoga tetap berlimpah atas
junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah diutus Allah SWT sebagai rahmat
bagi seluruh umat manusia.
Alhamdulillah
penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Siklus Biogeokimia” untuk memenuhi tugas Ekologi Tumbuhan yang
masih banyak kesalahan dan kekurangan dalam makalah ini. Dalam penyusunan
makalah ini penulis memperoleh bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak
sehingga pada kesempatan ini penulis ingin berterima kasih kepada dosen mata
kuliah Ekologi Tumbuhan. Mengingat kemampuan penulis yang sangat terbatas, maka
penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini banyak terdapat
kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya
membangun guna kesempurnaan makalah ini dimasa yang akan datang dan bermanfaat
buat kita semua.
Pekanbaru,
25 April 2014
Penulis
BAB
1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Udara, air, tanah,
kehidupan, dan teknologi saling berkaitan secara erat. Atmosfer merupakan
lapisan tipis gas-gas yang menyelimuti permukaan bumi, memegang peranan penting
sebagai tempat penampungan (reservoir) dari berbagai macam gas. Atmosfer juga
menyeimbangkan panas bumi, mengabsorbsi energy dan merusak radiasi sinar ultra
violet yang datang dari matahari. Selain itu memindahkan energy panas dari
wilayah ekuator, serta berfungsi sebagai jalan atau media pergerakan air pada
phase uap dalam siklus hidrologi (Achmad, Rukaesih;2004).
Hidrosfer mengandung air
bumi. Lebih dari 97% dari air bumi berupa lautan, dan sisa yang terbanyak
berupa air tawar dalam bentuk es. Oleh karena itu secara relative hanya sedikit
persentase dari total air bumi yang secara actual terlibat dengan tanah,
atmosfer, dan proses-proses biologis. Kehebatan dari air laut yang mengalami
sirkulasi melalui proses-proses dalam lingkungan, dan sirkulasi tersebut terjadi
dalam atmosfer, dalam sumber air, dan dalam air permukaan seperti saluran air,
sungai-sungai, danau-danau, waduk-waduk dan penampungan-penampungan air
(Achmad, Rukaesih: 2004).
Geosfer terdiri dari
padatan bumi meliputi tanah yang sangat mendukung kehidupan tumbuhan. Bagian
dari geosfer yang langsung terlibat dengan proses-proses lingkungan melalui
kontak dengan atmosfer, hidrosfer dan semua kehidupan adalah litosfer. Semua
kehidupan yang ada di bumi membentuk biosfer (Achmad, Rukaesih;2004)
Suatu ekosistem terdiri
dari interaksi yang menguntungkan antara organisme-organisme dengan
lingkungannya di mana terjadi pertukaran dari sejumlah besar material-material
dalam bentuk siklus, yang dikenal dengan siklus materi. Siklus materi
menyangkut bagaimana aliran atau perjalanan materi yang terdiri dari
bahan-bahan kimia dari satu media ke media lainnya di dalam lingkungan,
termasuk di dalamnya media kehidupan Bahan-bahan kimia yang termasuk penyusun
kehidupan yang paling banyak antara lain: karbon, nitrogen, oksigen, belerang,
dan fosfor (Achmad, Rukaesih;2004).
Secara struktural setiap
siklus materi terdiri dari bagian cadangan dan bagian yang mengalami
pertukaran. Di dalam bagian cadangan, unsur kimia tersebut akan terikat dan
sulit bergerak, atau pergerakannya lambat. Di dalam bagian pertukaran, unsur
kimia tersebut aktif bergerak atau mengalami pertukaran. siklus materi
dibedakan atas dua tipe, yaitu tipe gas dan tipe sidimeter (Kuncoro. 2007).
Nitrogen merupakan salah
satu siklus materi tipe gas. Bagian cadangannya terdapat di dalam atmosfer.
sedangkan siklus fosfor merupakan contoh siklus materi tipe sedimenter. Bagian
cadangan siklus fosfor terdapat di dalam tanah atau kerak bumi dan sukar
terlarut, sehingga siklus ini mudah terganggu (Kuncoro. 2007).
Dalam siklus nitrogen,
fosfor maupun belerang, terdapat organisme-organisme yang mempunyai peranan
penting untuk berlangsungnya siklus tersebut, misalnya organisme penambat
nitrogen bebas. Pengetahuan mengenai peranan organisme dalam siklus materi
dapat dimanfaatkan manusia, misalnya dalam bidang pertanian. Siklus materi yang
satu dengan yang lain dapat saling terkait atau mempengaruhi. Hal ini dapat
dilihat misalnya pada siklus belerang (Kuncoro.2007).
Aktivitas manusia juga
dapat mempengaruhi siklus materi. Sebagai contohnya adalah kegiatan pabrik dan
mesin-mesin kendaraan bermotor dapat meningkatkan kandungan senyawa-senyawa
oksidasi beterang, dan oksida nitrogen di udara (Kuncoro. 2007).
1.2 Rumusan
Masalah
1.
Menjelaskan
pengertian siklus biogeokimia
2.
Menjelaskan
siklus biogeokimia ekosistem mangrove
1.3 Tujuan
1.
Mengetahui
pengertian siklus biogeokimia
2.
Mengetahui
bagaimana siklus biogeokimia pada ekosistem mangrove
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Siklus Biogeokimia
Siklus biogeokimia atau yang biasa disebut dengan siklus organik-anorganik
adalah siklus unsur-unsur atau senyawa kimia yang mengalirdari komponen abiotik
ke komponen biotik dan kembali lagi ke komponen abiotik. Siklus unsur-unsur
tersebut tidak hanya melalui organisme, tetapi juga melibatkan reaksi-reaksi
kimia dalam lingkungan abiotik sehingga disebut sebgai siklus biogeokimia.
2.2 siklus-siklus biogeokimia pada
ekosistem mangrove
Telah dipahami bahwa berfungsinya
ekosistem tergantung pada sirkulasi dan nutrisi. Apabila nutrisi tidak
tersirkulasikan, maka suplai yang telah terjadi akan sia-sia dan pertumbuhan
menjadi terbatas. Begitu pentingnya permasalahan ini, beberapa penelitian telah
dilakukan untuk menentukan jalannya siklus nutrisi ini.
Berbeda dengan energi, materi kimia yang
berupa unsur-unsur penyusun bahan organik/nutrisi dalam ekosistem, berpindah ke
trofik-trofik rantai makanan tanpa mengalami pengurangan, melainkan berpindah
kembali ke tempat semula. Unsur-unsur tersebut masuk ke dalam komponen biotik
melalui udara, tanah atau air. Perpindahan unsur kimia dalam ekosistem melalui daur
ulang yang melibatkan komponen biotik dan abiotik ini dikenal dengan sebutan
daur biogeokimia. Hal ini menunjukkan adanya hubungan antara komponen biotik
dengan abiotik dalam suatu ekosistem. Siklus biogeokimia meliputi : siklus air, siklus sulfur, siklus pospor, siklus nitrogen, Siklus karbon dan oksigen.
a. Siklus air
Semua organisme
hidup memerlukan air untuk melakukan aktivitas hidupnya. Oleh karena itu,
ketersediaan air di lingkungan sangat mutlak bagi organisme hidup. Hewan
mengambil air, langsung dari air permukaan, tumbuhan dan hewan yang dimakan,
sedangkan tumbuhan mengambil air dari air tanah dengan menggunakan akarnya.
Manusia menggunakan sekitar seperempat air tanah yang ada di daratan. Air
keluar dari hewan dan manusia berupa urin dan keringat, sedangkan pada tumbuhan
melalui proses transpirasi.
b. Siklus sulfur
(Belerang)
Sulfur merupakan
bahan penting untuk pembuatan semua protein dan banyak terdapat di kerak bumi.
Tumbuhan mengambil sulfur dalam bentuk dari tanah, sedangkan hewan dan manusia
mendapatkannya dari tumbuhan yang mereka makan. Perhatikan skema daur sulfur di
samping ini.
c. Siklus fosfor
Fosfor merupakan
unsur kimia yang jarang terdapat di alam dan merupakan faktor pembatas
produktivitas ekosistem, serta merupakan unsur yang penting untuk pembentukan
asam nukleat, protein, ATP dan senyawa organik vital lainnya. Fosfor
satu-satunya daur zat yang tidak berupa gas, sehingga daurnya tidak melalui udara.
Sebagian besar fosfor mengalir ke laut dan terikat pada endapan di perairan
atau dasar laut. Begitu sampai di laut hanya ada dua mekanisme untuk daur
ulangnya ke ekosistem darat, salah satunya melalui burung-burung laut yang
mengambil fosfor melalui rantai makanan laut dan mengembalikan ke darat melalui
kotorannya kemudian masuk ke rantai makanan. Perhatikan skema daur fosfor di
samping ini.
d. Siklus Nitrogen
Semua organisme
memerlukan unsur nitrogen untuk pembentukan protein dan berbagai molekul
organik esensial lainnya. Unsur nitrogen sebagian besar terdapat di atmosfer
dalam bentuk gas nitrogen (N2) dan kadarnya 78% dari semua gas di atmosfer. Gas
nitrogen ini di atmosfer masuk ke dalam tanah melalui fiksasi nitrogen oleh
bakteri (Rhizobium, Azotobacter, Clostridium), alga biru (Anabaena, Nostoc) dan
jamur (Mycorhiza) nitrogen yang masuk ke tanah melalui fiksasi diubah menjadi
amonia (NH3) oleh bakteri amonia. Proses penguraian nitrogen menjadi amonia
disebut amonifikasi. Nitrogen yang masuk ke tanah bersama kilat dan air hujan
berupa ion nitrat (NO3−), sedangkan nitrogen yang ada di dalam tubuh tumbuhan
dan akan hewan melalui proses mineralisasi oleh bakteri pengurai menjadi
amonia. Amonia yang dihasilkan melalui proses amonifikasi dan mineralisasi oleh
bakteri nitrit (nitrosomonas dan nitrosococcus) dirombak menjadi ion nitrit
(NO2−), selanjutnya ion nitrit dirombak bakteri nitrat (nitrobacter) menjadi
ion nitrat (NO3−). Perombakan amonia menjadi ion nitrit, ion nitrit menjadi ion
nitrat disebut nitrifikasi.
Tumbuhan umumnya
menyerap nitrogen dalam bentuk ion nitrat, sedangkan hewan mengambil nitrogen
dalam bentuk senyawa organik (protein) yang terkandung pada tumbuhan dan hewan
yang dimakan. Sebagian ion nitrat dirombak oleh bakteri denitrifikasi
(Thiobacillus denitrificans, Pseudomonas denitrificans) menjadi nitrogen.
Nitrogen yang dihasilkan akan kembali ke atmosfer. Proses penguraian ion nitrat
menjadi nitrogen disebut denitrifikasi.
e. Siklus karbon
dan oksigen
Unsur karbon di
atmosfer dalam bentuk gas karbon dioksida (CO2), sedangkan unsur oksigen dalam
bentuk gas oksigen (O2). Konsentrasi (CO2) di atmosfer diperkirakan 0,03%.
Karbon dioksida masuk ke dalam komponen biotik melalui organisme fotoautotrop
(tumbuhan hijau) dan kemoautotrop (bakteri kemoautotrop) dalam proses
fotosintesis dan kemosintesis. Karbon kemudian tersimpan sebagai zat organik
dan berpindah melalui rantai makanan, respirasi dan ekskresi ke lingkungan.
Sedangkan, oksigen (O2) masuk ke komponen biotik melalui proses respirasi untuk
membakar bahan makanan, lalu dihasilkan karbon dioksida (CO2). Daur karbon
berkaitan erat dengan daur oksigen di alam kita ini.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Siklus biogeokimia atau yang biasa disebut dengan
siklus organik-anorganik adalah siklus unsur-unsur atau senyawa kimia yang
mengalirdari komponen abiotik ke komponen biotik dan kembali lagi ke komponen
abiotik.
siklus biogeokimia pada
ekosistem mangrove yakni:
·
Siklus
air
·
Siklus
nitrogen
·
Siklus
fosfor
·
Siklus
sulfur
·
Karbon
dan oksigen
3.2
Saran
Diharapkan
dengan dibuat nya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca yang membacanya,
jika ada salah dalam penulisan dan kata-kata kami sebagai penulis mengharapkan
kritik agar dapat lebih baik kedepannya.
Daftar Pustaka
Adnan Kasry, dkk. 2008. Buku Ajar Ekologi perairan. Laboratorium
Universitas Riau: Pekanbaru
Satrawijaya, A.T.,2000, pencemaran lingkungan, cet. II, Rineka
cipta : Jakarta.
Soeriaatmadja, R.E., 1989, Ilmu Lingkungan, Edisi ke-IV, ITB :
Bandung.
Sipardi,I, 2003, Lingkungan Hidup dan kelestariannya, cet. II,
Alumni : Jakarta.
Slamet Ryadi. 1981. Ekologi. Usaha Nasional : Surabaya
Zoer’aini Djamal Irawan. 1996. Prinsip-prinsip Ekologi
Ekosistem. Sinar Grafika offset: Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar